Applikasi Baru Terunik di Dunia |
Applikasi Baru Terunik di Dunia - Tomoaki Sato, mahasiswa jurusan ilmu fisika di Jepang ini punya temuan baru. Ia berhasil membuat aplikasi untuk menemukan restoran halal di Jepang. Aplikasi gratis ini bisa menunjukkan dimana restoran, supermarket dan toko yang menjual produk halal di Jepang.
Tak hanya itu, aplikasi yang dibuat Sato juga bisa dimanfaatkan untuk berbelanja grosir secara online. Informasi mengenai lokasi makanan halal tersebut dikumpulkan Sato lewat wawancara langsung dengan para Muslim lokal. Pengakses aplikasi yang belum diketahui namanya inipun bisa menambahkan lokasi baru dan membaginya ke sesama pengakses.
Sato merupakan mahasiswa di Waseda University, Tokyo. Meskipun mempelajari ilmu fisika, namun Sato juga punya ketertarikan di bidang teknologi informasi. Atas temuannya ini, pemuda berusia 19 tahun inipun berkesempatan untuk mewakili asosiasi pelajar Jepang di Uni Emirat Arab.
Sato sendiri bukanlah pemeluk agama Islam. Pembuatan aplikasi ini terinspirasi dari teman Sato, Hussein, yang berasal dari Arab Saudi. Hussein berada di Tokyo selama 6 bulan, dan selalu mencari makanan halal. "Saat kami mau makan siang, ia akan mengecek kemasan makanan dengan sangat cermat untuk memastikan jika makanannya halal. Itu sangat memakan waktu," kata Sato.
Saat diwawancarai media The National, Sato menjelaskan jika aplikasi ini ditujukan untuk para Muslim yang tinggal di wilayah minoritas Muslim. Di Jepang, terdapat sekitar 100.000 Mulim dan 1 juta pengunjung Muslim tiap tahun. Bahkan tak hanya di Jepang, Sato juga berencana untuk memperluas akses aplikasinya, hingga ke Amerika, China, India dan Thailand.
Anak muda ini juga melakukan riset soal pasar halal dunia. "Penelitian saya menunjukkan jika pasar halal dunia diperkirakan sekitar setengah triliun Dollar. Di Jepang, angkanya sekitar 900 miliar Dollar dan pasar makanan halal online mencapai 400 miliar Dollar," ungkapnya.
Tak hanya itu, aplikasi yang dibuat Sato juga bisa dimanfaatkan untuk berbelanja grosir secara online. Informasi mengenai lokasi makanan halal tersebut dikumpulkan Sato lewat wawancara langsung dengan para Muslim lokal. Pengakses aplikasi yang belum diketahui namanya inipun bisa menambahkan lokasi baru dan membaginya ke sesama pengakses.
Sato merupakan mahasiswa di Waseda University, Tokyo. Meskipun mempelajari ilmu fisika, namun Sato juga punya ketertarikan di bidang teknologi informasi. Atas temuannya ini, pemuda berusia 19 tahun inipun berkesempatan untuk mewakili asosiasi pelajar Jepang di Uni Emirat Arab.
Sato sendiri bukanlah pemeluk agama Islam. Pembuatan aplikasi ini terinspirasi dari teman Sato, Hussein, yang berasal dari Arab Saudi. Hussein berada di Tokyo selama 6 bulan, dan selalu mencari makanan halal. "Saat kami mau makan siang, ia akan mengecek kemasan makanan dengan sangat cermat untuk memastikan jika makanannya halal. Itu sangat memakan waktu," kata Sato.
Saat diwawancarai media The National, Sato menjelaskan jika aplikasi ini ditujukan untuk para Muslim yang tinggal di wilayah minoritas Muslim. Di Jepang, terdapat sekitar 100.000 Mulim dan 1 juta pengunjung Muslim tiap tahun. Bahkan tak hanya di Jepang, Sato juga berencana untuk memperluas akses aplikasinya, hingga ke Amerika, China, India dan Thailand.
Anak muda ini juga melakukan riset soal pasar halal dunia. "Penelitian saya menunjukkan jika pasar halal dunia diperkirakan sekitar setengah triliun Dollar. Di Jepang, angkanya sekitar 900 miliar Dollar dan pasar makanan halal online mencapai 400 miliar Dollar," ungkapnya.