7 Kota Wisata Paling Rawan di Dunia

Sunday, May 19, 2013

7 Kota Wisata Paling Rawan di Dunia

Kejahatan di jalanan tidak hanya menjadi masalah di Indonesia. Di luar negeri, bahkan di beberapa kota wisata dunia, kejahatan jalanan juga menjadi ancaman untuk wisatawan.

Kota-kota besar dunia yang menjadi destinasi wisata utama, adalah tempat membanjirnya jutaan wisatawan setiap tahun. Tapi, kehadiran mereka juga menjadi sasaran empuk orang-orang yang berniat jahat.

Pencopetan, pemerasan, penipuan, penjambretan dengan berbagai modus, harus diwaspadai wisatawan. Jangan salah, negara maju seperti Prancis dan AS juga rawan dengan kejahatan jalanan.

Di dunia, banyak sekali kota tujuan wisata yang sampai saat ini masih rentan dengan aksi kejahatan jalanan.

berikut ini adalah destinasi di dunia yang rawan kejahatan jalanan:


1. Ho Chi Minh, Vietnam
 
Salah satu bentuk kejahatan jalanan adalah penipuan dengan modus operator bus wisata gadungan. Mereka menawarkan paket murah plus perjalanan dengan bus dari Ho Chi Minh City, menuju Hanoi dan sebaliknya dengan berpura-pura dari Sinh Tourist. Sinh Tourist adalah operator wisata berkualitas di Vietnam.

Dengan menyamar sebagai salah satu anggota operator wisata dari Sinh Tourist, para oknum beraksi. Mereka akan mengajak Anda untuk berwisata dengan biaya bus dan penginapan yang sangat mahal.

Parahnya lagi, operator gadungan ini sudah bekerja sama dengan beberapa oknum hotel mewah di sana. Silakan memesan lewat situs resmi Sinh Tourist, yaitu thesinhtourist.vn.

Kejahatan jalanan lain adalah, pemerasan dengan modus pedagang yang menggetok harga selangit. Mereka bisa saja menawarkan minuman atau makanan ringan namun dengan harga selangit. Anda menolak bayar, mereka akan memaksa

2. New York, Amerika Serikat
http://calidadambientalmurcia.blogspot.com/

Anda juga harus berhati-hati saat traveling ke New York, Amerika Serikat. Kejahatan jalanan di kawasan Times Square, adalah pemerasan dengan modus menjual CD lagu rap. Seorang pria yang berperawakan seperti penyanyi rapper, mengaku sedang menjual CD di jalanan.

Namun setelah CD sudah berada di tangan Anda, teman-temannya akan datang lalu mengelilingi Anda. Mereka memaksa Anda untuk membayar USD 10 (Rp 96 ribu) bahkan lebih untuk sebuah CD kosong.

Sangat menyebalkan memang jika terkena pemaksaan seperti ini. Tapi, Anda bisa mengantisipasinya dengan cara menolaknya dengan lembut saat pertama kali diajak bicara. Jika dirinya sudah terlanjur memberikan CD tersebut kepada Anda, taruhlah di tanah pelan-pelan kemudian pergi.

3. Las Vegas, Amerika Serikat
http://calidadambientalmurcia.blogspot.com/

Kebanyakan turis yang datang ke Las Vegas memang untuk berjudi. Mereka sudah pasti membawa uang yang banyak di dalam tasnya. Hal tersebutlah yang kemudian dimanfaatkan oleh para oknum sopir taksi untuk melakukan perampokan.

Oknum tersebut akan menjemput Anda dengan ramah di bandara. Kemudian Anda akan dipaksa untuk masuk ke dalam mobil lebih dulu, sedangkan ia berdalih akan memasukkan tas atau koper Anda ke dalam bagasi. Nah, di saat itulah dirinya dan oknum lainnya beraksi. Mereka akan memindahkan tas atau koper Anda ke mobil lainnya.

"Ketika Anda datang ke Las Vegas, Anda harus terus menjaga barang-barang Anda. Percayalah kalau saya bilang, mereka akan merebut koper Anda lebih cepat dari kedipan mata," saran polisi Las Vegas, Sersan Jerry MacDonald kepada Travel Budget.

Agar terhindar dari hal serupa, ingat dan catat nama sopir, nomor taksi, dan nama perusahaan taksi saat berada di dalam mobil. Dengan cara itu, jika sesuatu yang tidak mengenakkan terjadi, Anda bisa mudah untuk meminta bantuan.

4. Kairo, Mesir
http://calidadambientalmurcia.blogspot.com/

Piramida di Kairo, Mesir adalah salah satu destinasi favorit yang paling sering dikunjungi wisatawan dunia. Banyak traveler yang bermimpi untuk bisa berfoto di depan bangunan kuno tersebut. Hal tersebut juga seakan menjadi lahan basah para pemeras wisatawan di Mesir.

Mereka akan menawarkan Anda untuk berfoto di atas punggung unta. Setelah Anda naik, mereka akan menyuruh unta untuk bangkit dari duduknya. Kemudian Anda pun bebas berfoto bersama unta di depan piramida yang cantik. Lalu, di mana pemerasannya?

Saat Anda meminta turun, para oknum tersebut akan meminta bayaran lebih. Misalnya, Anda sudah deal dengan harga awal sekitar USD 15 (Rp 145 ribu), tapi mereka akan meminta harga yang lebih mahal. Jika tidak, Anda tidak akan bisa turun dari punggung unta sampai Anda berjanji untuk membayarkan uang lagi.

Solusinya, jangan naik unta di sembarang tempat. Tanyakan hal tersebut ke operator wisata yang Anda gunakan agar terhindar dari pemerasan tersebut.

5. Bali, Indonesia
http://calidadambientalmurcia.blogspot.com/

Saat traveling ke beberapa pura atau tempat yang dianggap suci di Bali, biasanya Anda akan bertemu dengan monyet-monyet liar di tempat tersebut. Hati-hatilah jika Anda sedang membawa makanan atau benda berharga lainnya. Sewaktu-waktu monyet liar tersebut bisa saja merampas barang Anda.

Kalau sudah begini, Anda pasti kebingungan. Kalau hanya makanan mungkin bisa dibeli lagi, tapi bagaimana jika yang diambil adalah barang berharga? Ada penduduk sekitar yang bisa mengambil kembali barang Anda dari monyet tersebut. Tapi sayangnya, mereka akan meminta bayaran yang lebih. Duh!

Masalahnya, bayarannya tak tanggung-tanggung. Anda akan mau tidak mau harus membayar uang sebesar Rp 50 ribu. Jika hal tersebut terjadi, mintalah staf keamanan dari tempat wisata yang Anda kunjungi. Atau lebih baik lagi, jaga barang bawaan Anda baik-baik di dalam tas.

Pengalaman detikTravel di Pura Besakih, hati-hati dengan oknum pemuda setempat yang melakukan pemerasan dengan modus menyewakan sarung Bali, dan berpura-pura menawarkan jasa pemandu wisata dan ojek. Semua modus itu ujung-ujungnya untuk memeras wisatawan.

6. Roma, Italia
http://calidadambientalmurcia.blogspot.com/

Di tengah-tengah keramaian turis di Kota Roma, Italia ternyata ada komplotan pencopet yang berkeliaran. Motif kejahatannya bermacam-macam, sepertinya dengan cara menjatuhkan bayi mainan di tengah keramaian. Tentu saja mereka tidak beraksi seorang diri, tapi berkelompok.

Pertama, mereka akan menjatuhkan atau bahkan melempar bayi mainan yang sudah diselimuti oleh kain. Turis awam biasanya tertipu dengan cara ini dan mengira itu bayi sungguhan. Nah, ketika Anda sudah tertipu, penjambret lainnya akan beraksi merobek atau bahkan merampas tas Anda.

Kejahatan seperti ini sudah biasa di Roma. Oleh karena itu, waspadalah dengan orang-orang yang melakukan hal-hal yang tidak biasa di sekeliling Anda.

Pengalaman detikTravel, orang-orang berkostum Gladiator di sekitar kawasan wisata di Colloseum juga harus diwaspadai. Mereka adalah pemeras dengan modus foto bersama. Begitu Anda berfoto, para gladiator akan mengepung Anda dan meminta uang dalam jumlah besar.

Polisi Roma beberapa kali menggelar operasi preman untuk membersihkan para gladiator pemeras ini. Namun sepertinya masih sulit.

7. Cochabamba, Bolivia
 
Hal yang hampir sama juga terjadi di Cochabamba, Bolivia. Kota ini terkenal dengan keramaian dan tingginya tingkat kejahatan pencopetan, terutama di pasar-pasar tradisional yang banyak didatangi oleh para turis.

Saat wisatawan sedang asyik berbelanja, kemudian ada kawanan pria bertubuh besar yang akan berkerumun di dekat Anda. Mereka dengan sigap akan mengambil semua isi yang ada di saku celana dan tas Anda. Peristiwa tersebut biasanya terjadi begitu cepat. Saat Anda tersadar kehilangan barang-barang, mereka pasti sudah pergi tanpa meninggalkan jejak.

Agar tidak terjebak dalam kejahatan seperti Anda, selalulah waspada. Jangan biarkan orang yang tidak dikenal mendekati Anda. Jika tersadar, berteriaklah meminta pertolongan.
 

Blog Archive